![]() |
Ilustrasi Globalisasi |
Globalisasi membawa dunia ke arah yang sulit diprediksi menjadikan bumi yang sebelumnya berukuran sedang telah berubah menjadi kecil. Fenomenal tersebut
dipicu oleh ketersediaan segala macam sarana alat transportasi, telekomunikasi, media masa dan ilmu pengetahuan serta saking murahnya biaya transportasi mempermudah seseorang secara
mudah dan bebas dapat mengakses untuk berintraksi tanpa ada hambatan tirani
geografis.
Media sosial menghubungkan orang-orang yang berpikiran sama. Mereka tidak
menyukai orang-orang yang berbeda
pandangannya, mereka lebih banyak bertemanan dengan orang-orang yang seiman dan tidak dapat berkompromi
dengan orang yang bukan setujuan.
Pada era ini, ternyata informasi sudah menjadi suatu bentuk kekuasaan yang
dapat mempengaruhi sesama. Kemunculan
media sosial nampaknya cenderung menjadi alat mobilisasi berguna untuk
memungkinkan kelompok atau individu yang berpikiran sama untuk bersatu dalam
berbagai masalah telah menjadi perhatian bersama.
Media sosial telah memfasilitasi informasi buruk dalam rangka upaya
melemahkan lewan politiknya. Sehingga sebagian orang memakainya tanpa
mempeduikan baik atau buruk, menguntungkan atau merugikan, abaikan kesopanan
demi mendapatkan indentitas dan reputasi yang lebih baik.
Berbagai ketakutan tentang masa depan banyak orang telah mengekspresikan
dalam karya fiksi ilmiah. Kebanyakan orang meramalkan atau membayangkan masa
depan berdasarkan pada teknologi baru yang lebih banyak menyimpulkan bahwa pada
masa depan akan menelanjangi semua unsur
entah birokrasi, individualitas maupun privatisasi.
Novel 1948 dari George Orwell
meramalkan Big Brother telah mengendalikan individu melalui layar. Sementara
karangan Aldous Huxley “Brave New World”
melihat negara menggunakan Bioteknologi sebagai penunjangan pada stratifikasi
sosial dan kontrol masyarakat. Akan
tetapi belakangan ini distopia yang telah dibayangkan tersebut dalam beberapa
dekade telah berubah pada abad ini ketika kehancuran lingkungan dan virus-virus
ini menjadi tidak terkendali akhirnya menjadi pusat perhatian.
Ko tahu ka tidak, perubahan di semua lini terutama bidang politik sedang
difasilitasi oleh teknologi. Kemunculan media masa yang namanya internet
berpotensi dan bahkan tidak dipungkiri bahwa sedang menjamin banyak orang dalam
manjalin relasi antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu saya menyimpulkan bahwa masa
depan tidak lagi didonimasi oleh penguasa kediktatoran negara secara terpusat melainkan akan diambil
ahli oleh fragmentasi sosial yang terbagi-bagi akibat kemunculan teknologi yang
namanya Internet.
Banyak orang akan menjadikan virtual sebagai ajang berintraksi dan mengubah identitas mereka sesuai
ketertarikan atau sesuka hati. Media dan internet telah ternyata memfasilitasi
kebanyakan orang untuk membentuk komunitas-komunitas yang mandiri yang bukan
dipalangi oleh hambatan fisik melainkan kesamaan keyakinan dan identitas
bersama.
Akhir dari opini ini saya berpendapat bahwa identitas yang sedang
bersemayam ini tidak melekat dan tidak
secara khusus diberikan lewat kelahiran
akan tetapi identitas dapat digunakan untuk memecah, boleh juga untuk
berintraksi. Akhirnya ia akan memperbaikinya.
admin
Post a Comment